CALUNG BENGKEL SENI JOLAIN SINGAWADA


Minggu - 15 Juni 2014
Grup Calung dari Bengkel Seni Jolian Singawada juga tergabung di Cakraningrat Rajagaluh ikut memeriahkan acara Ulang Tahun Ke-6
 KRCR (King Riders Community Rajagaluh) yang bertempat di Lapangan Galuh Pakuan Desa Rajagaluh, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka.
vidio  youtube :

KARNAVAL 17 AGUSTUS 2014

DOKUMENTASI KARNAVAL 17 AGUSTUS 2014
SENI JOLIAN
KECAMATAN RAJAGALUH
WWW.RAJAGALUH.COM
FOTO : TIPASUNDAN



KARNAVAL KESENIAN JOLIAN 17 AGUSTUS 2015



SEREMONIAL
KESENIAN JOLIAN DESA SINGAWADA
KECAMATAN RAJAGALUH, KABUPATEN MAJALENGKA
17 AGUSTUS 2015 

Untuk tahun ini Kesenian Jolian dari Desa singawada mengambil tema Upacara Ritual Ruat bumi / Pesta Panen untuk apresiasi rasa suyukur kepada Allah SWT, dan menggambarkan semangat gotong royong
  Desa Singawada 



Seni Jolian yang berada di Desa Singawada Kecamatan Rajagaluh Kabupaten Majalengka.  Saat ini kondisi kesenian ini sudah tidak hidup sekitar dari 29 tahun yang lalu. Seni Jolian sendiri lahir pada tahun 1930 atas alpukah[1] Ormat Wangsa Sentana (kepala Desa Singawada pada tahun 1930) sedangkan pembuat bentuk Jolian adalah Arnati (salah satu warga Desa Singawada). Seni Jolian berupa seni arak-arakan, yang berbetuk tandu yang di depanya diberi ornamen berbentuk ukiran kepala naga untuk memperindah tandu tersebut, kemudian Jolian diarak dengan memakai iringan musik yang menggunakan instrumens angklung dan Dogdog, goong. Pada awalnya Seni Jolian ini berfungsi untuk ritual ruat bumi persembahan kepada Dewi Sri yang dianggap oleh masyarakat setempat yaitu dewi kesuburan.

RITUAL NGEUEUM BUDAK SUNAT

http://www.rajagaluh.com/2012/09/seni-jolian-desa-singawada.html


Konsep Pamali Kaitanya Dengan Seni Jolian

Foto: dokumentasi pribadi penulis
Oleh: Rendy Hardian Noviandy

Melihat fenomena di era modern, bahwa untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan khususnya di bidang kesenian tradisional, dewasa ini diperlukan wawasan dan strategis dan perhatian yang cukup serius. Hal ini karena adanya pergeseran fungsi seni tradisional dari seni ritual menjadi seni hiburan yang disebabkan oleh dampak moderenisasi. Di satu sisi perkembangan ilmu dan teknologi modern memberikan dampak kemajuan bagi kehidupan masyarakat, namun di sisi lain menimbulkan masalah bagi kehidupan seni tradisional. Hal ini merupakan hal yang wajar dan patut kita hadapi konsekuensinya oleh semua pihak yang berkepentingan.